Jumat, 26 Oktober 2012

Atlet | Biografi Lionel Messi

Lionel Messi
"Si Mungil Bertalenta Luar Biasa"


      Lionel Andrés Messi, lahir pada 24 Juni 1987 di Rosario, Argentina. Ia lahir dengan kelainan hormon yang membuat tubuhnya tak bisa tumbuh seperti anak-anak seusianya. Kondisi fisik itu membuatnya terbuang dari sepak bola. Menurut The Mirror, pada hari pertama sekolah dasarnya Messi dilarang ikut bermain sepak bola oleh pelatih karena badannya terlalu kecil.


   Sebelum bermain di klub yang melambungkan namanya, Barcelona, pada awalnya pemain bertinggi badan 169 cm ini beraksi di klub Grandoli, klub asuhan Jorge Messi yang tak lain adalah ayahnya Messi. Kemudian ia beralih ke Newell's Old Boys. Namun klub ini tidak sanggup membayar biaya terapi hormon yang mencapai 500 pounds perbulannya. 

Messi Kecil
Lionel Messi Kecil
Sebelumnya River Plate juga meminati Messi, namun juga tidak sanggup membiayai biaya terapi hormon. Messi tampak semakin mustahil menjelajahi lebih luas dunia sepak bola, ketika tim medis klub itu mengatakan kepada keluarganya bahwa Messi hanya bisa tumbuh setinggi tak lebih dari 140 sentimeter. Karena kondisi ekonomi, ayah dan ibu Messi menyerah. Jangankan membiayai perawatan Messi, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Messi dan tiga saudaranya saja Jorge dan Celia kesulitan.

Pada saat Messi berusia 12 tahun, sanak keluarganya yang tinggal di Catalonia mendaftarkan Messi untuk mengikuti uji coba di Barcelona. Direktur Barcelona saat itu Carlos Rexach tidak menyesal memanggilnya dan sebagai ungkapan simbolis (ikatan kontrak), Direktur barcelona tersebut meminta messi untuk membubuhkan tanda tangan di atas sebuah kertas. Setelah Barcelona setuju menjamin semua biaya perawatannya, Messi berangkat ke Spanyol dengan ayahnya dan masuk tim U-14 Barcelona pada tahun 2000.

Messiah Barcelona
Lionel Messi Barcelona
Bakatnya menarik perhatian dunia sewaktu beraksi bersama tim nasional sepak bola Argentina di Piala Dunia Remaja dan Barcelona pada tahun 2005. Pada tahun 2006 dia berhasil membantu Barcelona sebelum mengalami cedera dalam pertandingan perempatfinal menghadapi Chelsea di Liga Champions. Messi yang mempunyai tubuh yang agak kecil ini sangat lincah di atas lapangan dan kerap membuka ruang kepada rekan-rekannya yang memburu gol. instingnya sebagai pemain sepak bola semakin terasah sejak memperkuat tim barcelona senior, terlebih perpaduannya dalam bermain bersama bintang dari brazil kala itu Ronaldinho semakin mematangkannya sebagai pesepak bola andal seperti saat ini.

Berkat bakat alaminya dalam mengolah si kulit bundar, ia pun meraih berbagai prestasi.
Prestasi Messi
Prestasi Lionel Messi


Berikut prestasinya :

FIFA Ballon d'Or: 2 (2010,2011)
Ballon d'Or (Pemain Terbaik Eropa): 1 (2009)
Pemain Terbaik Dunia: 1 (2009)
Pemain Terbaik La Liga: 3 (2009, 2010, 2011)
Pemain Terbaik LFP: 3 (2009, 2010, 2011)
Penyerang Terbaik LFP: 3 (2009, 2010, 2011)
Top skorer La Liga: 1 (2010)
Top skorer Copa del Rey: 1 (2011)
Pemain Asing Terbaik di La Liga: 3 (2007, 2009, 2010)
Pemain Ibero-American Terbaik di La Liga: 4 (2007, 2009, 2010, 2011)
Sepatu Emas Eropa (pencetak gol terbanyak di Eropa): 1 (2010)
Pemain Terbaik UEFA di Eropa: 1 (2011)
Pemain Terbaik Klub UEFA: 1 (2009)
Top Skorer Liga Champions: 3 (2009, 2010, 2011)
Penyerang Terbaik Liga Champions: 1 (2009)
Man of the Match Final Liga Champions: 1 (2011)
UEFA Team of the Year: 3 (2008, 2009, 2010)
FIFA/FIFPro World XI: 4 (2007, 2008, 2009, 2010)
Bola Emas FIFA Club World Cup (Piala Dunia Klub): 2 (2009, 2011)
Pemain Terbaik Piala Dunia U-20: 1 (2005)
Top Skorer Piala Dunia U-20: 1 (2005)
Pemain Muda Terbaik Copa America: 1 (2007)
ESM Team of the Year: 5 (2005-2006, 2007-2008, 2008-2009 2009-2010, 2010-2011)
Onze d'Or: 2 (2009, 2010)
Pemain Terbaik Dunia: 2 (2009, 2011)
Pemain Muda Terbaik Dunia: 3 (2006, 2007, 2008)
Pemain Muda Terbaik Dunia Versi FIFPro: 3 (2006, 2007, 2008)
Bravo Award: 1 (2007)
Tuttosport Golden Boy: 1 (2005)
Marca Leyenda: 1 (2009)
Pemain Terbaik Argentina: 5 (2005, 2007, 2008, 2009, 2010)
Top Skorer Dunia versi IFFHS: 1 (2011)
Olimpia de Oro: 1 (2011)

Karir Sepakbola :

1995 sampai 2000 Newell's Old Boys
2000 sampai - FC Barcelona
2005 sampai - Argentina

   Meskipun meraih prestasi gemilang di timnya saat ini, Messi masih harus berjuang untuk memberikan gelar juara untuk tanah kelahirannya, Argentina.


Referensi



     

0 komentar:

Selasa, 25 September 2012

Atlet | Biografi Thierry Henry

Thierry Henry
"Pemain Terbaik FIFA Tahun 2003"




    Thierry Daniel Henry atau yang lebih dikenal dengan nama Thierry Henry, lahir pada tanggal 17 Agustus 1977 di Les Ulis, Essonne, Perancis. Henry adalah keturunan Antillen,ayahnya, Antoine, berasal dari Guadeloupe (pulau La Désirade), dan ibunya, Maryse, dari Martinique. Henry lahir dan tumbuh di lingkungan yang keras, di distrik Les Ulis Paris, yang ternyata memiliki fasilitas sepak bola yang bagus. 

Sejak umur enam tahun Henry sudah menunjukan potensi yang sangat baik, membuatnya dijadikan anggota klub lokal CO Les Ulis oleh Claude Chezelle. Ayahnya lah yang mendorong Henry untuk mengikuti latihan, walaupun Henry kecil tidak begitu tertarik dengan sepak bola. 


AS Monaco

Pada tahun 1990, AS Monaco mengirim pencari bakat Arnold Catalano untuk menonton Henry bertanding. Henry mencetak enam gol dan timnya menang 6–0. Catalano langsung mengajak Henry bergabung dengan Monaco tanpa melalui masa uji coba. 

Pada tahun 1994, ia melakukan debutnya. Wenger memasang Henry di sayap kiri karena dia berpendapat bahwa kecepatan, kontrol bola dan skill Henry akan lebih efektif menghadapi bek sayap daripada bek tengah. Pada musim pertamanya dengan Monaco, Henry mencetak tiga gol dalam 18 kali bermain.

Di bawah arahan manajernya(Arsene Wenger), Henry berhasil mendapatkan penghargaan Pemain Perancis Muda Terbaik tahun 1996, dan di musim 1996–97, performa konsistennya membantu klub menjuarai Ligue 1. Pada musim 1997–98, Henry berperan besar dalam membawa klubnya ke semi final UEFA Champions League, dan sekaligus membuat rekor baru untuk pemain Perancis dengan mencetak tujuh gol pada kejuaraan tersebut. Pada musim ke-tiga, Henry pertama kali bermain untuk tim nasional Perancis, dan menjadi bagian dari tim yang memenangkan 

Piala Dunia 1998. Henry terus bermain dengan baik di Monaco, dalam lima musimnya bersama klub Perancis ini, Henry mencetak 20 gol liga dalam 105 kali bermain. Pada Januari 1999,Henry pindah dari AS Monaco ke Juventus dengan harga £10,5 juta. Henry bermain sebagai gelandang sayap, tetapi dia tidak efektif melawan disiplin pertahanan Serie A di posisi ini, dan dia hanya mencetak tiga gol dalam 16 kali bermain.

Arsenal

    Gagal bersinar di Italia, Henry kemudian dibeli Arsenal dengan nilai transfer 10,5 juta poundsterling atau setara dengan 189,4 miliar rupiah. Henry pun kembali bertemu dengan mantan pelatihnya di AS Monaco dulu,Arsene Wenger. Wenger pun langsung melatih Henry menjadi penyerang, sebuah langkah yang nantinya membawa banyak berkah. Namun, Henry sempat diragukan kemampuannya dalam sepak bola di Inggris yang cepat dan kasar, ketika dia gagal mencetak gol dalam delapan pertandingan pertamanya. Setelah beberapa bulan yang menyulitkan di Inggris, Henry bahkan mengakui bahwa dia harus "diajarkan ulang mengenai seni menjadi penyerang". Keraguan ini berakhir dengan berhasilnya Henry mencetak 26 gol pada musim 1999–2000 liga Inggris. Arsenal mengakhiri musim di posisi kedua, di belakang Manchester United,dan kalah melawan klub Turki Galatasaray pada final UEFA Cup 2000.

Pada EURO 2000 bersama Perancis, Henry sukses membawa Perancis meraih takhta tertinggi dalam perhelatan nomor 2 setelah Piala Dunia tersebut. Akan tetapi Henry masih belum bisa membawa Arsenal menjuarai liga Inggris.

Kesuksesan akhirnya datang pada musim 2001–02. Arsenal menjuarai liga Inggris dengan tujuh poin diatas juara dua Liverpool, serta memenangkan Piala FA dengan mengalahkan Chelsea 2–0Henry menjadi pencetak gol terbanyak dengan 32 gol, dan memimpin Arsenal untuk pertama kali mendapat double dan piala pertamanya untuk klub. Banyak yang berharap Henry akan mengulang kesuksesan ini bersama Perancis pada Piala Dunia 2002, namun secara mengejutkan Perancis tidak lolos pada penyisihan grup.

Musim 2002–03 menjadi lagi-lagi menjadi musim yang produktif untuk Henry, dengan mencetak 42 dan memberikan 23 assist, termasuk luar biasa untuk seorang penyerang. Dengan begitu, Henry kembali memimpin Arsenal untuk memenangkan Piala FA. Pada musim ini, Henry bersaing dengan pemain Manchester United Ruud van Nistelrooy dalam jumlah gol, dan pada akhirnya Henry dikalahkan dengan selisih satu gol. Walau begitu, Henry tetap berhasil mendapatkan penghargaan PFA Players' Player of the Year dan Football Writers' Association Footballer of the Year. Henry juga akhirnya mendapatkan pengakuan bahwa dia merupakan salah satu pemain terbaik dunia, dengan mendapatkan penghargaan Pemain Terbaik FIFA tahun 2003. 

Di bawah asuhan Wenger, Henry selalu tampil sebagai top skorer di setiap musim kompetisi Premier League yang dijalaninya. Pria bertinggi badan 188cm ini menjadi pencetak gol tersubur The Gunners sepanjang masa, yaitu mencetak 226 gol di semua kompetisi yang diikuti Arsenal.

Penutupan 

   Sukses membela Arsenal selama 8 tahun, ia pun hijrah ke Barcelona,dengan biaya transfer sebesan £16,1 juta. Rasa cintanya terhadap Arsenal, membuat ia enggan bermain saat Arsenal melawan Barcelona di final Liga Champion.

 "Bukannya saya tidak ingin bertanding atau apa pun. Tapi, saya sesungguhnya tidak ingin menghadapi Arsenal," kata Henry dengan tegas.

"Sangat aneh bagi saya saat masuk ke lapangan, tidak peduli itu di Emirates dan bukan di Highbury, dengan menggunakan kostum lain," lanjutnya.

Bahkan Henry tidak pernah berpikir sekalipun untuk bisa mencetak gol ke gawang Arsenal karena untuk sekedar bertanding lawan Arsenal saja, hatinya sudah dipenuhi dengan penolakan.

"Lupakan saja itu. Saya tak ingin menghadapi Arsenal. Ikatan saya dengan fans Arsenal tidak akan pernah saya dapatkan di tempat lain," jawabnya terus terang.

Dan menurutnya sungguh tidak mungkin mengulangi pengalaman bermain cukup lama bagi suatu klub, selain yang pernah dia lakukan bersama Arsenal.

Saat ini, Henry bermain, di salah satu klub Amerika Serikat, yaitu NY Red Bull, ia juga pernah dipinjamkan ke Arsenal. Dan ia merasa senang kembali bermain di Arsenal, meskipun hanya status pinjaman.


Pada perayaan ulang tahun Arsenal yang ke 125 tahun, Arsenal meresmikan 3 buah patung, dan dari 3 patung tersebut, salah satunya khusus dibuat untuk si Raja, Thierry Henry. Patung tersebut diletakkan di luar Stadium Emirates. 



Perjalanan Karir

Karir Junior:
1983–1989 CO Les Ulis
1989–1990 US Palaiseau
1990–1992 Viry-Châtillon
1992 Clairefontaine

1992–1994 AS Monaco

Karir Senior:
1994–1999 : AS Monaco
1999 : Juventus
1999–2007 : Arsenal
2007–2010 : Barcelona
2010–Sekarang : New York Red Bulls
2012 : Arsenal (pinjaman)

Karir timnas:
1997 : Perancis U20
1997–2010 : Perancis


Referensi :
















0 komentar:

Senin, 24 September 2012

Motivator | Biografi Tung Desem Waringin


Tung Desem Waringin

"Pelatih Sukses No.1 di Indonesia"



Tung Desem Waringin lahir di Surakarta, 22 Desember 1968. Ia meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta pada tahun 1992. Tung lebih dikenal sebagai seorang motivator ulung, pembicara terbaik, dan pelatih sukses, ia juga merupakan penulis buku best seller. Bahkan buku karyanya berjudul “Financial Revolution” mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia, MURI, sebagai buku inspirasional pertama dengan penjualan 10.511 buah pada hari pertama diluncurkan.

Ia semakin dikenal bukan saja di kawasan Asia tetapi juga ke penjuru dunia,  dengan aksi “bagi-bagi” uang dan tiket seminar senilai Rp 100 juta yang ia lakukan di Stadion Sepak Bola Baladika Kesatrian Serang. Aksi tersebut menimbulkan berbagai komentar. Ada yang memandang sebelah mata, tetapi juga banyak yang justru memuji ide tersebut.

Alasan utama Tung Desem Waringin melakukan aksi tersebut tidak lain sebagai media promosi bagi peluncuran bukunya kedua berjudul Marketing Revolution. Ide ini bisa disebut sebagai sebuah perumpamaan dalam strategi marketing.
Tung ingin menunjukkan bahwa banyak promosi yang sia-sia dalam pemasaran produknya. Menurutnya, daripada dana promosi tersebut digunakan untuk memasang iklan, baliho, dan
sebagainya yang tidak bisa diukur sejauh mana promosi itu dapat sampai, lebih baik uang tersebut dibagikan kepada masyarakat. 

Kuliah
Pada saat masih kuliah di UNS, Solo, ia menjadi penjual. Ia mengambil emas dari kakanya dan dari seorang pengusaha emas di Jakarta. Dengan keberanian dan bakat marketing, ia pun menjual emasnya hingga ke luar kota seperti Semarang, Pati, Tayu, Ambarawa dan Pekalongan.

Di kampusnya, ia termasuk mahasiswa yang berprestasi dan teladan. Kesibukannya sebagai penjual emas tidak menjadi penghalangnya, meskipun ia harus berpergian ke luar kota. Tahun 1992 ia lulus kuliah, dan ia diterima di BCA cabang Surabaya.

Karir

Tung dilahirkan dari keluarga sederhana, bahkan sejak kecil, ia telah mengalami berbagai macam kesulitan.

Bermula dari bisnis sang ayah yang mengalami kebangkrutan, Tung kecil dididik untuk selalu bisa survive dan membantu ayahnya agar tokonya ramai pembeli, namun keberuntungan belum berpihak pada keluarganya.

Usaha ayahnya tersebut belum juga dapat berjalan dengan mulus. Dari semenjak itulah Tung Desem mulai tertarik pada dunia marketing. Dia memiliki obsesi untuk dapat membantu ayahnya meraih sukses.

Karir Tung Desem dimulai di Bank Central Asia (BCA) sebagai Management Development Program pada tahun 1992.

Setelah melakukan training di Jakarta yang menjadikannya sebagai lulusan terbaik, ia dikirim ke BCA Cabang Surabaya untuk membenahi 22 cabang pembantu (capem) yang hasil audit operasionalnya terburuk se-Indonesia.

Hasilnya, dari target dua tahun, Tung Desem berhasil menyelesaikan masalah tersebut hanya dalam waktu empat bulan. Prestasi ini juga menjadikan Surabaya memperoleh hasil audit terbaik di seluruh Indonesia.

Tung Desem pun tertarik untuk berpindah profesi dari seorang pekerja kantoran menjadi seorang pembicara ,motivator terheboh, dan pelatih sukses.

“Hidup saya berubah setelah saya memutuskan berhenti bekerja di tahun 2001,” kata pemilik tubuh jangkung ini.

Tung yang hobi membaca dan selalu ingin belajar, memutuskan untuk mengikuti seminar motivator dunia favoritnya, Anthony Robbin.

“Saya jual apa yang saya punya agar saya bisa sampai ke sana. Waktu itu tiket seminarnya 10 ribu dolar AS, untuk seminar selama 8 hari. Saya akhirnya berangkat dan menghabiskan biaya Rp 158 juta,” katanya.

Tapi pengorbanannya tak sia-sia. Tung menjadi sosok motivator yang mumpuni. Ilmu yang diraihnya tidak hanya ditularkan kepada lebih dari 500 ribu audien peserta seminar, yang di antaranya juga telah menjadi miliarder-miliarder baru.

Tapi Tung juga mempraktikkan jurus-jurusnya untuk kesuksesan dirinya sendiri. Tahun 2010 lalu saja, omzet yang dihasilkan dari perusahaan-perusahaannya mencapai 48 juta dolar AS.


“Saya sekarang sudah memiliki 36 properti, mulai dari rumah, mal, kondotel, apartemen. Saya punya toko buku Toga Mas di beberapa kota. Saya juga bermain saham, berkebun pohon jati, meluncurkan Edugame Boby Bola, buku-buku dan sebagainya. Saya mendapatkan semua itu hanya dalam jangka waktu 10 tahun. Saya bisa seperti ini, Anda pun bisa” ujarnya. 

Kata-kata Tung Desem Waringin yang Inspiratif :

§  “Nasib baik adalah pertemuan antara persiapan dan kesempatan.”
§  “Life will never be the same again.”
§  “Tidak ada kata gagal, yang ada hanya sukses atau belajar.”
§  “Setiap badai pasti berlalu dan saya akan tumbuh semakin kuat.”
§  “Saya mau mencurahkan waktu, uang, tenaga, pikiran, untuk terus belajar dan berjuan sampai saya mencapai impian saya.”





Referensi :

4 komentar:

Motivator | Biografi Bong Chandra

 BONG CHANDRA

"Dari Pendiam Menjadi Miliarder"


    Bong Chandra adalah putra ke dua dari pasangan Aditya dan Bong Su Ngo, dilahirkan di Jakarta 25 Oktober 1987. Bong Chandra memiliki dua saudara yaitu Bong Bertha dan Bong Megaria.  Sejak lahir Bong menderita penyakit Paru-paru, ia sering sekali kejang pada waktu kecil, hal inilah menyebabkan ia menjadi seorang anak yang minder dan tidak mempunyai banyak teman, tubuhnya yang kecil, dan mempunyai penyakit  asma yang dideritanya semakin membuatnya merasa kecil. 

Ia tidak pernah mendapatkan 1 piala sekalipun, dan tidak pernah memenangkan lomba dan kompetisi manapun. Namun, sekarang sudah berubah, Bong yang dulunya anak yang pendiam dan kuper, berubah menjadi seorang pebisnis, pembicara, dan juga motivator populer asal Indonesia, bahkan pada tahun 2010 ia mendapatkan gelar Motivator Termuda Nomor 1 se-Asia” yakni pada usia 23 tahun.

Perjalanan



"Kita Dinilai Bukan Dari Apa Yang Kita Mulai, Melainkan Dari Apa Yang Kita Selesaikan"


    Kesuksesannya sekarang tidak ia raih dengan mudah, Bong harus menempa dirinya dengan kerja keras. Saat usianya menginjak 18 tahun, Bong memilih berjibaku membangun bisnis daripada bersenang-senang.

Kerja kerasnya dimulai sejak krisis moneter tahun 1998. Bisnis ayahnya hancur, pabrik kuenya gulung tikar, rumah sampai nyaris dijual.  Sejak itulah, dari kelas 6 SD sampai kelas 2 SMA, Bong hidup sangat-sangat kekurangan. Makan seadanya, hutang sana hutang sini, telefon dan listrik sering putus, bahkan sampai mengumpulkan recehan recehan uang, karena bagi keluarga mereka, uang receh tersebut sangat berarti untuk keperluan sehari-hari.

Keadaan yang begitu sulit justru membentuk Bong Chandra menjadi seorang anak muda yang lebih tangguh dibandingkan dengan anak seusianya. Di usia 18 tahun, Bong Chandra mulai merintis bisnis bersama teman - temannya. Dalam merintis bisnisnya saat itu, Bong Chandra banyak mendapatkan hinaan dan comooh dari orang disekitarnya. Dengan sebuah motor butut, ia terus merintis bisnisnya siang dan malam. Pergi keluar kota sendirian, kos di tempat yang sangat sederhana dengan jatah makan siang hanya Rp 1.200. Kehujanan dan kepanasan adalah hal yang biasa dialami oleh Bong Chandra.

Penolakan - penolakan yang dihadapi oleh Bong Chandra membuatnya bertumbuh menjadi seorang yang lebih kuat. Orang yang meremehkan dan menolaknya dulu sebenarnya telah melemparkan kayu ke dalam bara api yang menyala. Alih - alih down, Bong Chandra justru merasa tertantang untuk membuktikan kepada mereka yang meragukannya. Kini Bong Chandra telah berhasil membuktikan prestasi yang luar biasa kepada orang - orang yang dulu telah meragukannya.

  
Bong sadar motivasi perlu dipertahankan karena cemoohan berpotensi mengendurkan semangatnya. Apalagi rekannya kerap menyindir Bong. “Seumuran kita harusnya bersenang-senang.” Ujar Bong menirukan rekannya. Tapi ia berkukuh. Beruntung, orang tuanya rajin memberi nasihat. Bong pun gemar membaca buku motivator dunia, seperti Donald Trump. “Keinginan sukses makin besar,” katanya. Kegemaran ini memudahkannya memotivasi diri. Ia pun mulai menasihati temannya yang patah semangat.

Ia semakin yakin akan kualitas bakatnya memotivasi orang. Bersama 5 orang rekannya, Bong membuat event organizer untuk pelatihan motivasi. Sasarannya orang-orang dekat. “Saya diminta beberapa rekan satu jemaat gereja,” ujarnya. Bong awalnya memotivasi para karyawan pemasaran. Selama dua tahun pertama, ia hanya memungut biaya operasional. “Ini investasi saya,” katanya. Apalagi tujuan bisnis ini tidak untuk mencari uang. “Saya memperluas pertemanan,” katanya.

Tak sulit bagi alumnus SMA Kalam Kudus Jakarta ini mendapatkan teman dari 90 ribu peserta pelatihannya, yang kebanyakan pelaku bisnis. “Kalau teman kita sukses, kita akan kecipratan sukses,” katanya.

Sukses


"See You At The Top !"

   Saat ini Bong Chandra telah memimpin 3 perusahaan dan membawahi 150 staff karyawan, antara lain; PT. Perintis Triniti Property, PT. Bong Chandra Success System, dan PT. Free Car Wash Indonesia. Bong Chandra juga merupakan seorang Developer yang saat ini sedang membangun Perumahan bernama Ubud Village di Selatan Jakarta seluas 5,1 hektar dengan nilai investasi Rp 180 Milyar. Ia juga berencana akan membangun Super Blok Terbesar di Serpong dan sebuah kota mandiri seluas 80 hektar di Manado.




Bong Chandra juga merupakan pengarang buku Best Seller Unlimited Wealth yang saat ini hampir terjual 100.000 copy. 100% royati dari penjualan buku akan dsumbangkan ke Yayasan Vincentius Jakarta Pusat. 

Ia juga memberikan motivasi ke lebih dari 2 juta orang di TV ONE. Seminarnya selalu dihadiri ribuan orang, terhitung sejak awal 2010, Bong Chandra telah mengadakan 7x Seminar yang masing2 dihadiri 3000 orang. Tahun 2009 Bong Chandra diundang untuk memberikan motivasi di Perusahaan Terbesar Dunia (versi Fortune 500). Bong Chandra juga telah diundang oleh beberapa perusahaan seperti, Shell, Bank BRI, Bank Mandiri, Panin, Commonwealth, Yamaha, Ciputra Group, PLN, Gramedia, Prudential, Sunlife, CNI, TVS Motor, TVI, Real Estate Indonesia, dan masih banyak lagi.


Penutup

Meski dia sudah berbicara di hadapan 15 ribu orang per tahun, mulai mahasiswa, ibu rumah tangga, dosen, ahli hukum, dokter, pengusaha, hingga CEO, Bong menyebut dirinya sebagai pribadi yang tertutup. “Saya tidak mudah akrab,” katanya. Bong juga mengenali dirinya sebagai orang yang lambat bertindak. “Saya menuntut sempurna jadi kerap lama berpikir.”



Semua pencapaian di atas dimulai dari NOL bahkan hutang. ini membuktikan bahwa yang terpenting bukan siapa Anda sekarang, tetapi ingin seperti apa Anda besok.


Pelajaran :

Setiap butir pelajaran yang dapat kita ambil, tertuang dalam biografi tersebut, melalui kisahnya dari masa-masa sulit, tidak kenal lelah, pantang menyerah.




Referensi :

http://id.wikipedia.org/wiki/Bong_Chandra

http://jiputro.net/top-news/bong-chandra

http://bongcandra.blogspot.com/p/biografi.html

Video Youtube "Kesaksian Bong Chandra Ungkap Rahasia Suksesnya"

Buku "Unlimited Wealth" Bong Chandra





2 komentar:

Pengusaha | Biografi Sandiaga S Uno

Sandiaga Salahuddin Uno

"Milyarder di Usia Muda" 






      Bernama lengkap Sandiaga Salahuddin Uno, adalah putra dari Mien R. Uno. Lahir di Rumbai, Pekanbaru, tanggal 28 Juni 1969, berdarah asli Gorontalo. Sosoknya yang murah senyum memang merupakan salah satu tokoh fenomena dalam belantara bisnis di Indonesia,bayangkan saja dalam usianya yang masih sangat muda, yaitu 43 tahun (2012), ia telah dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia nomor 29 oleh majalah internasional Forbes. Sandi, begitu sering ia dipanggil, mempunyai kekayaan sekitar Rp 8 Triliyun.

Karir

       Sandi, lulus kuliah dari Wichita State University yang berada di Kansas, Amerika Serikat, dengan predikat summa cum laude. Setelah ia lulus, ia bekerja di Bank Summa pada 1990, yang merupakan bank milik boss Astra, William Soeryadjaja, sosok yang begitu berarti, sebagai mentor dalam berbisnis bagi Sandiaga S Uno. Setahun kemudian ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di George Washington University Amerika Serikat dari William Soeryadjaja. Ia pun lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK 4,00).
Karena efek dari perang Timur Tengah, Bank Summa akhirnya ditutup, dan Sandi tidak dapat melanjutkan kembali pekerjaannya di Bank tersebut. Pada tahun 1993 ia bergabung dengan Seapower Asia Investment Limited di Singapura sebagai manajer investasi sekaligus menjadi manajer investasi di MP Holding Limited Group di tahun 1994. Selanjutnya ia hijrah ke NTI Resources Ltd Kanada di tahun 1995. Di tempat tersebut, Sandi mendapat kepercayaan untuk menduduki posisi Excecutive Vice President NTI Resources Ltd dengan penghasilan 8000 dollar AS per bulan. 

         Mapan sejenak, Sandi kembali terempas. Perusahaan tempat dia bekerja tutup. Mau tidak mau, dia kembali ke tanah air. ”Saya berangkat dari nol. Bahkan, kembali dari luar negeri, saya masih numpang orang tua,” katanya.
        Sandi mengakui, dirinya semula kaget dengan perubahan kehidupannya. ”Biasanya saya dapat gaji setiap bulan, tapi sekarang berpikir bagaimana bisa survive,” tutur pria kelahiran Rumbai itu. Apalagi, ketika itu krisis.
       Dia kemudian menggandeng rekan sekolah semasa SMA, Rosan Roeslani, mendirikan PT Recapital Advisors. Pertautan akrabnya dengan keluarga Soeryadjaja membawa Sandi mendirikan perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya bersama anak William, Edwin Soeryadjaja.



Berbekal jejaring yang baik dengan perusahaan serta lembaga keuangan dalam dan luar negeri, Sandi sukses menjalankan bisnis tersebut. Mekanisme kinerja perusahaan tersebut adalah menghimpun modal investor untuk mengakuisisi perusahaan-perusahaan yang mengalami masalah keuangan. Kinerja perusahaan tersebut dibenahi, dikembangkan dan diperbaiki manajemennya, kemudian setelah kembali sehat perusahaan tersebut dijual kembali.

      Saratoga juga mempunyai saham besar di PT Adaro Energy Tbk, perusahaan batu bara terbesar kedua di Indonesia yang punya cadangan 928 juta ton batu bara.

      Sandi juga aktif dalam beberapa organisasi, ia sekarang menjabat sebagai anggota KEN (Komite Ekonomi Nasional) dan juga bendahara ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia).

      Pada 2005-2008, Sandi menjadi ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia(HIPMI), Ia juga menjadi Ketua Komite Tetap Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah(UMKM) di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) sejak 2004.

Keluarga


      Di balik aktivitasnya yang padat, ia tidak lupa akan keluarganya, ia biasanya menjadikan hari Sabtu-Minggu sebagai hari keluarga, meskipun
 menjadikan Sabtu-Minggu sebagai hari untuk keluarga. Itu pun sangat terbatas. “Saya paling suka ke Senayan. Pasti Sabtu olahraga bareng keluarga di sana. Pagi lari, agak siang sedikit pukul-pukul bola, golf,” ceritanya.

     Kemudian, biasanya mereka sekeluarga jalan-jalan ke mal. “Sebenarnya, saya paling nggak suka ke mal. Tapi, ya sedikit menyenangkan anaklah,” kata Sandi yang mengaku tak tertarik terjun ke dunia politik.
Sandi lantas tertawa mengingat polah lucu sang anak itu. “Jujur, saya selalu ingin ada di samping mereka. Saya ingin memberikan yang terbaik,” tambahnya dengan mimik serius.
       Karena itu, Sandi kerap berangan-angan bahwa sehari itu bukan 24 jam. “Seandainya sehari itu ditambah empat jam saja, tambahan empat jam tersebut akan saya habiskan bersama keluarga,” tegasnya.



Penutup

    Sandi mengakui bahwa semua karir dan gemerlap kekayaan yang ia dapatkan selama ini, tidak serta merta dari hasil jerih payahnya saja. Semua itu juga berasal dari aktivitas ibadahnya yang tak pernah berhenti.

    "Jadi begini, ibadah itu kalau sudah rutin kita lakukan bukan lagi menjadi sebuah kewajiban tapi menjadi sebuah kebutuhan, Jadi kalau aku gak sholat dhuha sekali saja, tiba-tiba ada sesuatu yang hilang, aneh rasanya. Walaupun itu sunnah jadi terasa wajib. Dan aku ngerasain sekali hikmahnya, sudah 7-8 tahun ini rutin aku lakukan, rejeki itu seperti gak aku cari, semua datang sendiri." Ungkapnya

   Kini Sandi telah membeli beberapa perusahaan, seperti Bank Pundi dan juga membeli 51% saham Mandala Airlines, ia juga menjadi jajaran direksi beberapa perusahaan, seperti PT Adaro Indonesia, PT Indonesia Bulk Terminal, PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia, Interra Resources Limited, PT i FORTE SOLUSI INFOTEK.

Pelajaran

1. Keberanian dan optimisme dalam memandang masa depan menjadi kunci menuju kesuksesan.
2. Bangunlah jaringan/jejaring relasi dalam berbisnis.
3. Kegagalan bukan halangan untuk meraih kesuksesan, gigih dan terus berupaya untuk berani mencoba adalah kunci kesuksesan.


Referensi:

buku "Never Give Up" oleh Kaefa Mirzani halaman 115


0 komentar:

Blogger Template by Clairvo