Thierry Henry
"Pemain Terbaik FIFA Tahun 2003"
Thierry Daniel Henry atau yang lebih dikenal dengan nama Thierry Henry, lahir pada tanggal 17 Agustus 1977 di Les Ulis, Essonne, Perancis. Henry adalah keturunan Antillen,ayahnya, Antoine, berasal dari Guadeloupe (pulau La Désirade), dan ibunya, Maryse, dari Martinique. Henry lahir dan tumbuh di lingkungan yang keras, di distrik Les Ulis Paris, yang ternyata memiliki fasilitas sepak bola yang bagus.
Sejak umur enam tahun Henry sudah menunjukan potensi yang sangat baik, membuatnya dijadikan anggota klub lokal CO Les Ulis oleh Claude Chezelle. Ayahnya lah yang mendorong Henry untuk mengikuti latihan, walaupun Henry kecil tidak begitu tertarik dengan sepak bola.
AS Monaco
Pada tahun 1990, AS Monaco mengirim pencari bakat Arnold Catalano untuk menonton Henry bertanding. Henry mencetak enam gol dan timnya menang 6–0. Catalano langsung mengajak Henry bergabung dengan Monaco tanpa melalui masa uji coba.
Pada tahun 1994, ia melakukan debutnya. Wenger memasang Henry di sayap kiri karena dia berpendapat bahwa kecepatan, kontrol bola dan skill Henry akan lebih efektif menghadapi bek sayap daripada bek tengah. Pada musim pertamanya dengan Monaco, Henry mencetak tiga gol dalam 18 kali bermain.
Di bawah arahan manajernya(Arsene Wenger), Henry berhasil mendapatkan penghargaan Pemain Perancis Muda Terbaik tahun 1996, dan di musim 1996–97, performa konsistennya membantu klub menjuarai Ligue 1. Pada musim 1997–98, Henry berperan besar dalam membawa klubnya ke semi final UEFA Champions League, dan sekaligus membuat rekor baru untuk pemain Perancis dengan mencetak tujuh gol pada kejuaraan tersebut. Pada musim ke-tiga, Henry pertama kali bermain untuk tim nasional Perancis, dan menjadi bagian dari tim yang memenangkan
Piala Dunia 1998. Henry terus bermain dengan baik di Monaco, dalam lima musimnya bersama klub Perancis ini, Henry mencetak 20 gol liga dalam 105 kali bermain. Pada Januari 1999,Henry pindah dari AS Monaco ke Juventus dengan harga £10,5 juta. Henry bermain sebagai gelandang sayap, tetapi dia tidak efektif melawan disiplin pertahanan Serie A di posisi ini, dan dia hanya mencetak tiga gol dalam 16 kali bermain.
Arsenal
Gagal bersinar di Italia, Henry kemudian dibeli Arsenal dengan nilai transfer 10,5 juta poundsterling atau setara dengan 189,4 miliar rupiah. Henry pun kembali bertemu dengan mantan pelatihnya di AS Monaco dulu,Arsene Wenger. Wenger pun langsung melatih Henry menjadi penyerang, sebuah langkah yang nantinya membawa banyak berkah. Namun, Henry sempat diragukan kemampuannya dalam sepak bola di Inggris yang cepat dan kasar, ketika dia gagal mencetak gol dalam delapan pertandingan pertamanya. Setelah beberapa bulan yang menyulitkan di Inggris, Henry bahkan mengakui bahwa dia harus "diajarkan ulang mengenai seni menjadi penyerang". Keraguan ini berakhir dengan berhasilnya Henry mencetak 26 gol pada musim 1999–2000 liga Inggris. Arsenal mengakhiri musim di posisi kedua, di belakang Manchester United,dan kalah melawan klub Turki Galatasaray pada final UEFA Cup 2000.
Pada EURO 2000 bersama Perancis, Henry sukses membawa Perancis meraih takhta tertinggi dalam perhelatan nomor 2 setelah Piala Dunia tersebut. Akan tetapi Henry masih belum bisa membawa Arsenal menjuarai liga Inggris.
Kesuksesan akhirnya datang pada musim 2001–02. Arsenal menjuarai liga Inggris dengan tujuh poin diatas juara dua Liverpool, serta memenangkan Piala FA dengan mengalahkan Chelsea 2–0. Henry menjadi pencetak gol terbanyak dengan 32 gol, dan memimpin Arsenal untuk pertama kali mendapat double dan piala pertamanya untuk klub. Banyak yang berharap Henry akan mengulang kesuksesan ini bersama Perancis pada Piala Dunia 2002, namun secara mengejutkan Perancis tidak lolos pada penyisihan grup.
Musim 2002–03 menjadi lagi-lagi menjadi musim yang produktif untuk Henry, dengan mencetak 42 dan memberikan 23 assist, termasuk luar biasa untuk seorang penyerang. Dengan begitu, Henry kembali memimpin Arsenal untuk memenangkan Piala FA. Pada musim ini, Henry bersaing dengan pemain Manchester United Ruud van Nistelrooy dalam jumlah gol, dan pada akhirnya Henry dikalahkan dengan selisih satu gol. Walau begitu, Henry tetap berhasil mendapatkan penghargaan PFA Players' Player of the Year dan Football Writers' Association Footballer of the Year. Henry juga akhirnya mendapatkan pengakuan bahwa dia merupakan salah satu pemain terbaik dunia, dengan mendapatkan penghargaan Pemain Terbaik FIFA tahun 2003.
Di bawah asuhan Wenger, Henry selalu tampil sebagai top skorer di setiap musim kompetisi Premier League yang dijalaninya. Pria bertinggi badan 188cm ini menjadi pencetak gol tersubur The Gunners sepanjang masa, yaitu mencetak 226 gol di semua kompetisi yang diikuti Arsenal.
Penutupan
Sukses membela Arsenal selama 8 tahun, ia pun hijrah ke Barcelona,dengan biaya transfer sebesan £16,1 juta. Rasa cintanya terhadap Arsenal, membuat ia enggan bermain saat Arsenal melawan Barcelona di final Liga Champion.
"Bukannya saya tidak ingin bertanding atau apa pun. Tapi, saya sesungguhnya tidak ingin menghadapi Arsenal," kata Henry dengan tegas.
"Sangat aneh bagi saya saat masuk ke lapangan, tidak peduli itu di Emirates dan bukan di Highbury, dengan menggunakan kostum lain," lanjutnya.
Bahkan Henry tidak pernah berpikir sekalipun untuk bisa mencetak gol ke gawang Arsenal karena untuk sekedar bertanding lawan Arsenal saja, hatinya sudah dipenuhi dengan penolakan.
"Lupakan saja itu. Saya tak ingin menghadapi Arsenal. Ikatan saya dengan fans Arsenal tidak akan pernah saya dapatkan di tempat lain," jawabnya terus terang.
Dan menurutnya sungguh tidak mungkin mengulangi pengalaman bermain cukup lama bagi suatu klub, selain yang pernah dia lakukan bersama Arsenal.
Saat ini, Henry bermain, di salah satu klub Amerika Serikat, yaitu NY Red Bull, ia juga pernah dipinjamkan ke Arsenal. Dan ia merasa senang kembali bermain di Arsenal, meskipun hanya status pinjaman.
Pada perayaan ulang tahun Arsenal yang ke 125 tahun, Arsenal meresmikan 3 buah patung, dan dari 3 patung tersebut, salah satunya khusus dibuat untuk si Raja, Thierry Henry. Patung tersebut diletakkan di luar Stadium Emirates.
Perjalanan Karir
Karir Junior:
1983–1989 CO Les Ulis
1989–1990 US Palaiseau
1990–1992 Viry-Châtillon
1992 Clairefontaine
1992–1994 AS Monaco
Karir Senior:
1994–1999 : AS Monaco
1999 : Juventus
1999–2007 : Arsenal
2007–2010 : Barcelona
2010–Sekarang : New York Red Bulls
Karir Junior:
1983–1989 CO Les Ulis
1989–1990 US Palaiseau
1990–1992 Viry-Châtillon
1992 Clairefontaine
1992–1994 AS Monaco
Karir Senior:
1994–1999 : AS Monaco
1999 : Juventus
1999–2007 : Arsenal
2007–2010 : Barcelona
2010–Sekarang : New York Red Bulls
2012 : Arsenal (pinjaman)
Karir timnas:
1997 : Perancis U20
1997–2010 : Perancis
Karir timnas:
1997 : Perancis U20
1997–2010 : Perancis
Referensi :
0 komentar: